Selasa, 02 Januari 2018

ACARA III. UJI KADAR BENIH

ACARA III. UJI KADAR BENIH
A.  Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui dan menghitung kandungan air pada beberapa jenis benih tanaman.
B.   Pelaksanaan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 16 oktober 2017 pukul 09.30 sampai 10.30 WITA. Bertempat di Laboraturium Pemuliaan dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
C.  Tinjauan Pustaka
Benih merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usahatani dan mempunyai fungsi agronomis. Benih yang bermutu adalah benih yang telah dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi. Benih yang baik dan bermutu akan sangat menunjang dalam peningkatan produknya baik dari segi kuantitas maupun kualitas (Kartasapoetra, 1986).
Yang dimaksud kadar air benih, adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak  mungkin (ISTA, 2006).
Dalam penentuan uji kadar air digunakan 2 metode oven, yaitu metode temperatur rendah 103±2°C dan metode temperatur tinggi 130 - 133°C. Kedua metode tersebut dapat digunakan dalam penentuan kadar air (Bonner, 1995).
Metode pengeringan oven telah mempertimbangkan bahwa hanya air saja
yang diuapkan selama pengeringan. Namun, bagaimanapun juga senyawa yang  mudah menguap mungkin ikut menguap yang akan menyebabkan hasil pengukuran over estimation.
Kadar air benih selalu berubah tergantung kadar air lingkungannya, karena benih memiliki sifat selalu berusaha mencapai kondisi yang equilibrium dengan keadaan sekitarnya (Kuswanto, 1997).
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya (Sutopo, L. 1985). Di dalam batas tertentu, makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 6% – 8%.
Tetapi perlu diingat bahwa kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio. Air yang terdapat dalam benih dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu air bebas dan air yang terikat. Pada perhitungan kadar air benih, yang dihitung persentasenya hanyalah air bebas, karena air inilahyang dapat bergerak bebas di dalam benih dan mudah untuk diuapkan (Anonim, 2009).

D.  Bahan dan Alat Praktikum
1.      Bahan Praktikum
a.    Benih jagung (Zea mays).
b.    Benih kacang tanah (Arachis hypogaea).
2.      Alat Praktikum
a.    Cawan petridish
b.    Meja analisis kemurnian benih
c.    Timbangan analitik
d.   Pinset
e.    Alat tulis menulis
E.  Cara Kerja
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini sebagai berikut
1.      Disiapkan contoh uji , minimal seberat 15 kg untukbenih sebesar bayam atau 100g untuk sebesar kacang hijau.
2.      Dihancurkan contoh uji dengan penggiling kemudian disaring.
3.      Dipanaskan botol oven kosong dengan tutupnya dalam oven pada suhu C selama 5 menit kemudian dinginkandan timbang dengan timbangan analitik (x g)
4.      Dimasukan 4-5 g contoh uji yang telah digiling halus dalam wadah tersebut, ratakan sehingga menutupi dasar wadah kemudian tutup wadah tersebut dan timbang (y g)
5.      Diletakan botol yang berisi contoh uji dalam oven C, botol tersebut harus dalam keadaan terbuka, tutup diletakan di samping atau di bagian bawah botol
6.      Lama pemanasan sekitar 60-90 menit, kecuali benih keras pemanasan selama 120 menit. Pemanasan terhitung mulai dari saat oven kembali mencapai C
7.      Setelah itu, botol atau kaleng dikeluarkan dari oven, dan tutup secepatnya, didinginkan selama 10-20 menit
8.      Bila telah dingin, botol atau kaleng beserta cotoh uji ditimbang (z g)
9.      Ditetapkan kadar air benih dengan rumus :
Kadar benih :   x 100%
Keterangan  :  x = berat botol dan tutup
                        y = x + contoh uji mula-mula
                        z = x + contoh uji yang tekah dioven



F.   Hasil Pengamatan
Kelompok
Jagung
Kacang Tanah
X
Y
Z
X
Y
Z
1
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
3
3,57
25,39
22,57
3,08
14,52
13,69
4
2,28
15,57
14,41
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
6
3,49
22,60
20,09
3,26
14,20
13,44
7
3,63
25,12
13,82
3,58
17,52
16,55
8
-
-
-
-
-
-
9
2,30
16,15
14,38
2,37
10,67
10,08
10
3,22
22,15
19,66
3,67
16,68
15,76
11
3,06
22,22
19,94
2,99
16,21
15,28
12
2,42
15,50
13,78
2,40
9,99
9,37
13
-
-
-
-
-
-
3,00
20,59
18,39
3,05
14,26
13,45
Keterangan :
X = berat cawan kosong
Y = berat cawan setelah diisi
Z = berat cawan+isi setelah dioven

Analisis data :
Kadar air benih jagung  = x 100%
   =   x 100%
   =   x 100%
   = 12,51%

Kadar air benih kacang tanah  = x 100%
             =   x 100%
             =   x 100%
             = 7,23%

G. Pembahasan
Kadar air benih merupakan berat air yang dikandung dan yang kemudian hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam prosentase terhadap berat awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakan dalam persentase (%) terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut.
Kadar air pada benih penting diketahui untuk dapat memproses benih lebih lanjur atau untuk penyimpanan. Setiap benih memiliki rentang kadar air tertentu. Pada pengujian kadar benih yang dilakukan ini, benih yang digunakan yaitu benih jagung (Zea mays) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada benih jagung (Zea mays)  memiliki kadar air yaitu 12,51%, sedangkan kadar air minimum benih jagung berdasarkan ketentuan ISTA adalah berkisar 10-12%. Sedangkan kadar air benih kacang tanah (Arachis hypogaea) yang didapatkan dari hasil pengamatan adalah 7,23%, sedangkan kadar air minimum benih kacang tanah berdasarkan ketentuan ISTA adalah berkisar 6-8%.
Dari hasil ini kadar air benih jagung (Zea mays) dan benih kacang tanah (Arachis hypogaea) yang diamati dan di analisis menunjukkan bahwa kedua jenis benih tersebut memiliki kualitas yang bagus. Oleh karena itu benih jagung tersebut sangat dianjurkan untuk ditanam, karena dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa benih jagung tersebut memiliki cadangan makanan yang optimal, bebas dari hama dan penyakit serta daya kecambahnya yang optimal atau benih jagung tersebut memiliki viabilitas yang baik.
Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 10-12%. Pada dasarnya semakin lama suatu benih diletakkan dalam oven, maka benih tersebut akan semakin kering dan akan banyak kehilangan kadar air. Kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio, serta kecepatan menuanya umur benih dapat meningkat disebabkan oleh autoksidasilipid di dalam benih, sehingga benih menjadi tidak berkualitas.
H.  Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan data disimpulkan bahwa:
1.      Pengujian kadai air benih jagung didapatkan hasil kadar air benih yaitu 12,51% sedangkan kadar air benih kacang hijau yaitu 7,23%.
2.      Persentase uji kadar air benih jagung dan kacanghijauyang dilakukan sesuai dengan ketetapan ISTA. Yang berarti kedua benih tersebut memiliki viabilitas yang baik, sehingga cocok direkomendasikan untuk benih yang akan dibudidayakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Pengadaan Benih. http://rians113.blogspot.com/pengadaan- benih.html (Diakses pada tanggal 13 November 2017).
Kartasapoetra, A. 1992. Teknologi Benih. Bina Aksara, Jakarta.
Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Kanisius. Yogyakarta

Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. Rajawali Pers. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar