ACARA III. UJI
KADAR BENIH
A. Tujuan
Praktikum
Mahasiswa
dapat mengetahui dan menghitung kandungan air pada beberapa jenis benih
tanaman.
B. Pelaksanaan
Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 16 oktober
2017 pukul 09.30 sampai 10.30 WITA. Bertempat
di Laboraturium Pemuliaan dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas
Mataram.
C.
Tinjauan Pustaka
Benih
merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usahatani
dan mempunyai fungsi agronomis. Benih yang bermutu adalah benih yang telah
dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi. Benih yang baik dan bermutu
akan sangat menunjang dalam peningkatan produknya baik dari segi kuantitas
maupun kualitas (Kartasapoetra, 1986).
Yang dimaksud kadar air benih, adalah hilangnya berat ketika
benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Metode pengukuran
kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau
hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak
mungkin (ISTA, 2006).
Dalam penentuan uji kadar air digunakan 2 metode oven, yaitu
metode temperatur rendah 103±2°C dan metode temperatur tinggi 130 - 133°C.
Kedua metode tersebut dapat digunakan dalam penentuan kadar air (Bonner, 1995).
Metode
pengeringan oven telah mempertimbangkan bahwa hanya air saja
yang
diuapkan selama pengeringan. Namun, bagaimanapun juga senyawa yang mudah
menguap mungkin ikut menguap yang akan menyebabkan hasil pengukuran over
estimation.
Kadar air benih selalu berubah tergantung kadar air
lingkungannya, karena benih memiliki sifat selalu berusaha mencapai
kondisi yang equilibrium dengan keadaan sekitarnya (Kuswanto, 1997).
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat
penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula
oleh kadar airnya (Sutopo, L. 1985). Di dalam batas tertentu, makin rendah
kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. Kadar air optimum
dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 6% – 8%.
Tetapi perlu diingat bahwa kadar air yang terlalu rendah
akan menyebabkan kerusakan pada embrio. Air yang terdapat
dalam benih dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu air bebas dan air yang
terikat. Pada perhitungan kadar air benih, yang dihitung persentasenya hanyalah
air bebas, karena air inilahyang dapat bergerak bebas di dalam benih dan
mudah untuk diuapkan (Anonim, 2009).
D. Bahan
dan Alat Praktikum
1. Bahan Praktikum
a. Benih jagung (Zea mays).
b. Benih kacang tanah (Arachis hypogaea).
2. Alat Praktikum
a. Cawan petridish
b. Meja analisis kemurnian benih
c. Timbangan analitik
d. Pinset
e. Alat tulis menulis
E. Cara
Kerja
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini
sebagai berikut
1. Disiapkan
contoh uji , minimal seberat 15 kg untukbenih sebesar bayam atau 100g untuk
sebesar kacang hijau.
2. Dihancurkan
contoh uji dengan penggiling kemudian disaring.
3. Dipanaskan
botol oven kosong dengan tutupnya dalam oven pada suhu C selama 5 menit
kemudian dinginkandan timbang dengan timbangan analitik (x g)
4. Dimasukan
4-5 g contoh uji yang telah digiling halus dalam wadah tersebut, ratakan
sehingga menutupi dasar wadah kemudian tutup wadah tersebut dan timbang (y g)
5. Diletakan
botol yang berisi contoh uji dalam oven C, botol tersebut harus
dalam keadaan terbuka, tutup diletakan di samping atau di bagian bawah botol
6. Lama
pemanasan sekitar 60-90 menit, kecuali benih keras pemanasan selama 120 menit.
Pemanasan terhitung mulai dari saat oven kembali mencapai C
7. Setelah
itu, botol atau kaleng dikeluarkan dari oven, dan tutup secepatnya, didinginkan
selama 10-20 menit
8. Bila
telah dingin, botol atau kaleng beserta cotoh uji ditimbang (z g)
9. Ditetapkan
kadar air benih dengan rumus :
Kadar benih : x 100%
Keterangan : x =
berat botol dan tutup
y = x + contoh uji mula-mula
z = x + contoh uji yang tekah dioven
F.
Hasil Pengamatan
Kelompok
|
Jagung
|
Kacang Tanah
|
||||
X
|
Y
|
Z
|
X
|
Y
|
Z
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
3,57
|
25,39
|
22,57
|
3,08
|
14,52
|
13,69
|
4
|
2,28
|
15,57
|
14,41
|
-
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
3,49
|
22,60
|
20,09
|
3,26
|
14,20
|
13,44
|
7
|
3,63
|
25,12
|
13,82
|
3,58
|
17,52
|
16,55
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9
|
2,30
|
16,15
|
14,38
|
2,37
|
10,67
|
10,08
|
10
|
3,22
|
22,15
|
19,66
|
3,67
|
16,68
|
15,76
|
11
|
3,06
|
22,22
|
19,94
|
2,99
|
16,21
|
15,28
|
12
|
2,42
|
15,50
|
13,78
|
2,40
|
9,99
|
9,37
|
13
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ẋ
|
3,00
|
20,59
|
18,39
|
3,05
|
14,26
|
13,45
|
Keterangan :
X = berat cawan kosong
Y = berat cawan setelah diisi
Z = berat cawan+isi setelah dioven
Analisis data :
Kadar air benih jagung = x 100%
= x 100%
= x 100%
= 12,51%
Kadar air benih kacang tanah = x 100%
= x 100%
= x 100%
= 7,23%
G. Pembahasan
Kadar air benih merupakan berat
air yang dikandung dan yang kemudian hilang karena pemanasan sesuai dengan
aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam prosentase terhadap berat awal
contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih
yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakan dalam
persentase (%) terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar air
diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk
menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan
viabilitas benih tersebut.
Kadar
air pada benih penting diketahui untuk dapat memproses benih lebih lanjur atau
untuk penyimpanan. Setiap benih memiliki rentang kadar air tertentu. Pada
pengujian kadar benih yang dilakukan ini, benih yang digunakan yaitu benih
jagung (Zea mays) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
Berdasarkan
pengamatan dan perhitungan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada benih
jagung (Zea mays) memiliki kadar
air yaitu 12,51%, sedangkan kadar air minimum benih jagung berdasarkan
ketentuan ISTA adalah berkisar 10-12%. Sedangkan kadar air benih kacang tanah (Arachis hypogaea) yang didapatkan dari hasil
pengamatan adalah 7,23%, sedangkan kadar air
minimum benih kacang tanah berdasarkan ketentuan ISTA adalah berkisar 6-8%.
Dari
hasil ini kadar air benih jagung (Zea
mays) dan benih kacang tanah (Arachis hypogaea) yang
diamati dan di analisis menunjukkan bahwa kedua jenis benih tersebut memiliki
kualitas yang bagus. Oleh karena itu benih jagung tersebut sangat dianjurkan
untuk ditanam, karena dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa benih
jagung tersebut memiliki cadangan makanan yang optimal, bebas dari hama dan
penyakit serta daya kecambahnya yang optimal atau benih jagung tersebut
memiliki viabilitas yang baik.
Kadar air optimum dalam
penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 10-12%. Pada dasarnya
semakin lama suatu benih diletakkan dalam oven, maka benih tersebut akan
semakin kering dan akan banyak kehilangan kadar air. Kadar air yang terlalu
rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio, serta kecepatan menuanya umur
benih dapat meningkat disebabkan oleh autoksidasilipid di dalam benih, sehingga
benih menjadi tidak berkualitas.
H. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan data disimpulkan
bahwa:
1. Pengujian kadai air benih jagung
didapatkan hasil kadar air benih yaitu 12,51% sedangkan kadar air benih kacang
hijau yaitu 7,23%.
2.
Persentase uji kadar air benih jagung dan
kacanghijauyang dilakukan sesuai dengan ketetapan ISTA. Yang berarti kedua
benih tersebut memiliki viabilitas yang baik, sehingga cocok direkomendasikan
untuk benih yang akan dibudidayakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009.
Pengadaan Benih. http://rians113.blogspot.com/pengadaan- benih.html (Diakses pada tanggal 13 November 2017).
Kartasapoetra, A. 1992. Teknologi Benih. Bina Aksara, Jakarta.
Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih. Kanisius. Yogyakarta
Sutopo, L. 1985. Teknologi
Benih. Rajawali Pers. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar