ACARA IV. BERAT 1000 BUTIR BENIH
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapa tmengetahui keragaman
berat 1000 butir tanaman dalam satu spesies maupun antar spesies.
B. Pelaksanaan
Praktikum
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari senin
tanggal 16 oktober 2017 pukul 09.30 sampai dengan pukul 10.30 WITA. Bertempat di Laboraturium Pemuliaan Tanaman
Gedung E Lantai 3.
C. Tinjauan Pustaka
Benih
merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usahatani
dan mempunyai fungsi agronomis. Benih yang bermutu adalah benih yang telah
dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi. Benih yang baik dan bermutu
akan sangat menunjang dalam peningkatan produknya baik dari segi kuantitas
maupun kualitas (Kartasapoetra, 1986).
Penentuan
benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Bobot 1.000 biji
merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis
tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah
untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat
dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar
atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam
keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau
dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji
adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang
konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal
ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan (Imran, 2002).
Berat
1000 biji merupakan karakter kuantitatif dari suatu tanaman yang meliputi
bagian biji, panjang biji, jumlah biji, berat biomassa dan lain-lain. Umumnya karakter
ini dapat diukur dengan menggunakan satuan tertentu, sehingga disebut juga
karakter metrik. Karakter metrik tidak dapat dibedakan secara tegas, karena sebenarnya bersifat kontinue.
Biasanya karakter ini dikendalikan oleh
banyak gen minor, untuk menentukan hasil gabah tiap hektar perlu diketahui berat 1000 biji, karena berat 1000 biji
relatif tetap sehingga dapat digunakan
untuk menyatakan hasil tiap hektar (Nasir 2005).
Penentuan
berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan salah satu
ciri dari suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsi varietas. Benih
dapat dihitung secara manual dengan menggunakan sebuah spatula dan diletakkan
pada sebuah tempat dengan warna permukaan kontras terhadap berwarna benih,
kemudian jumlah benih tersebut ditimbang. Pekerjaan menghitung jumlah benih
akan lebih mudah dengan alat penghitung automatik. Bila alat tersebut digunakan
secara benar maka tingkat ketepannya adalah sekitar ± 5 % (Sutopo, 2002).
Penentuan bobot 1000 biji suatu tanaman
untuk mengetahui produktivitas suatu tanaman pada suatu luas tertentu yang
diharapkan dapat menentukan hasil dari suatu varietas yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan. Untuk penentuan berat 1000 butir benih, prinsip
pelaksanaannya adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benih ditimbang
dengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji kemurnian benih, dapat juga
dilakukan dengan penimbangan per 100 butir. (Kuswanto, 1997).
D.
Bahan dan Alat Praktikum
1.
Bahan Praktikum
a.
Benih padi (Oryza sativa)
b.
Benih kacang hijau (Vigna radiata)
2.
Alat Praktikum
a.
Timbangan analitik
b.
Cawan petridish
c.
Oven
d.
Alat tulis menulis
E. Cara Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1.
Diambil benih murni padi dan kacang
hijau masing-masing sebanyak 1000 butir dan timbang beratnya dengan timbangan
analitik. Dikerjakan dengan 4x ulangan
2.
Diambil benih murni sebanyak 100 butir
dan ditimbang beratnya. Dikerjakan dengan 8 x ulangan. Berat butir dapat
dihitung berat rata-rata 1000 butir benih
F.
Hasil
Pengamatan dan Perhitungan
1. Biji
Padi
Tabel 1. Berat 1000 Butir
No
|
Berat 1000
Butir
|
x (- )
|
x²
|
Berat 1000
Butir Sebenarnya
|
1.
|
25,75
|
-0,295
|
0,0087
|
± = 25,455 ±
= 25,455 ±
= 25,455 ±
= 25,455 ± gr
|
2.
|
24,94
|
0,515
|
0,265
|
|
3.
|
26,73
|
-1,275
|
1,625
|
|
4.
|
24,40
|
1,055
|
1,113
|
|
Tabel 2. Berat 100 Butir
No
|
Berat 100
Butir
|
Berat 1000
Butir yang Diharapkan
|
-
|
Berat 1000
Butir Sebenarnya
|
|
1.
|
2,76
|
27,6
|
-1
|
1
|
±
= ±
= ±
= ±
= ± 0,83 gr
|
2.
|
2,68
|
26,8
|
-0,2
|
0,04
|
|
3.
|
3,02
|
30,2
|
-3,6
|
12,96
|
|
4.
|
2,55
|
25,5
|
1,1
|
1,21
|
|
5.
|
2,70
|
27,0
|
-0,4
|
0,16
|
|
6.
|
2,63
|
26,3
|
0,3
|
0,09
|
|
7.
|
2,21
|
22,1
|
4,5
|
20,25
|
|
8.
|
2,73
|
27,3
|
-0,7
|
0,49
|
|
=
26,60
|
2. Biji Kacang Hijau
Tabel 3. Berat 1000 Butir
No
|
Berat 1000
Butir
|
x (- )
|
x²
|
Berat 1000
Butir Sebenarnya
|
1.
|
40,67
|
1,43
|
2,0449
|
± = 42,10 ±
= 42,10 ±
= 42,10 ±
= 42,11 ±
|
2.
|
43,74
|
-1,64
|
2,6896
|
|
3.
|
38,10
|
4
|
16
|
|
4.
|
45,92
|
-3,82
|
14,5924
|
|
Tabel 4. Berat 100 Butir
No
|
Berat 100
Butir
|
Berat 1000
Butir yang Diharapkan
|
-
|
Berat 1000
Butir Sebenarnya
|
|
1.
|
4,10
|
41,0
|
1,03
|
1,0609
|
±
= ±
= ±
= ±
= ± 0,6308 gr
|
2.
|
3,92
|
39,2
|
2,83
|
8,0089
|
|
3.
|
4,10
|
41,0
|
1,03
|
1,0609
|
|
4.
|
4,15
|
41,5
|
0,53
|
0,2809
|
|
5.
|
4,04
|
40,4
|
1,63
|
2,6569
|
|
6.
|
4,54
|
45,4
|
-3,37
|
11,3569
|
|
7.
|
4,25
|
42,5
|
-0,47
|
0,2209
|
|
8.
|
4,53
|
45,3
|
-3,27
|
10,6929
|
|
=
42,04
|
G.
Pembahasan
Pengujian benih
merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Oleh karena
itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai
pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian
benih mengacu dari ISTA (International Seed
Testing Association), dan beberapa penyesuaian telah
diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola
perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa
penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih.
Pengujian benih mencakup pengujian mutu fisik fisiologi benih.
Pengujian bobot 1000
benih adalah kegiatan menelaah benih dengan membandingkan bobot benih dengan
deskripsi yang telah ada sehingga dapat diketahui kualitas benih. Benih dengan
bobot besar dapat dianggap baik karena dimungkinkan benih tersebut benar-benar
masak pada saat pemanenanya. Dengan menghitung secara langsung 1000 benih
dengan empat kali ulangan atau dengan cara menghitung berat 100 biji dengan
delapan kali ulangan. Untuk cara pertama pekerjaannya sangat mudah dan dapat
menghasilkan perhitungan berat 1000 biji yang sebenarnya hanya saja
kelemahannya ialah kurang akuratnya perhitungan jumlah biji terutama biji yang
berukuran kecil sehingga nilai berat 1000 biji tidak benar., setelah benih
dihitung sebanyak 1000 benih lalu benih ditimbang dan diketahui beratnya. Data
yang dihasilkan dalam penghitungan ini sangat akurat, tetapi dalam pelaksanaan
penghitungan tentu sangat memakan waktu dengan menghitung 1000 benih apa lagi
benih berukuran yang kecil.
Berdasarkan hasil
perhitungan 1000 biji padi pengulangan sebanyak 4 kali, didapatkan bobot biji
padi sebenarnya adalah 25,45 ± 0,29 g, untuk bobot
biji berdasarkan ISTA adalah untuk berukuran kecil kurang dari 20g, berukuran
sedang 20-25 g, sedangkan berukuran besar lebih dari 25g. Berat 1000 butir padi
yang diuji pada biji padi menunjukkan bahwa padi tersebut memiliki kualitas
yang baik. Biji padi yang ditimbang memiliki ukuran yang cukup besar sehingga
bobot sebenarnya sesuai dengan kategori yang telah tercantum sesuai ISTA. Dan hasil
analisis 100 biji padi pengulangan sebanyak 8 kali, menunjukkan bobot biji
sebenarnya adalah 26,6 ± 0,83 g. hal ini menunjukkan bahwa biji padi yang diuji
memiliki ukuran yang cukup besar serta memiliki kualitas yang sangat baik,
berarti dari hasil tersebut dapatdiketahui bahwa biji padi yang diamati
memiliki cadangan makanan yang optimal, kadar air yang baik, bebas hama dan
penyakit serta daya kecambahnya juga baik atau viabilitas yang baik.
Pada
biji kacang hijau untuk perhitungan 1000 butir biji dengan pengulangan sebanyak
4 kali didapatkan bahwa bobot sebenarnya adalah 42,11 ±
2,94g. Sedangkan biji kacang hijau perhitungan 100 butir biji dengan
pengulangan 8 kali yang memiliki bobot sebenarnya yaitu 42,04 ± 0,63 g. Sesuai
dengan standar ISTA bahwa berat 1000 butir biji yaitu 25g. Hal ini menunjukkan
bahwa biji kacang hijau yang digunakan memiliki kualitas yang sangat baik dan
ukuran yang lumayan besar. Biji kacang hijau tersebut memiliki cadangan makanan
yang optimal serta daya kecambah yang baik pula.
H.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1.
Hasil perhitungan berat 1000 butir
sebenarnya biji padi (Oryza sativa)
adalah 25,45
± gr. Dan hasil 100
butira dengan 8 kali ulangan ialah ± 0,83 gr.
2.
Hasil perhitungan berat 1000 butir biji
sebenarnya untuk kacang hijau (Vigna
radiata) adalah 42,11 ± gr, sedangkan hasil perhitungan berat 100
butir dengan 8 kali ulangan adalah ± 0,63 gr.
3.
Berdasrkan hasil pengujian benih padi (Oryza sativa) dan kacang hijau (Vigna radiata) menunjukkan benih-benih
tersebut memiliki viabilitas yang baik.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Imran, S., Syamsuddin, dan Efendi. 2002. Analisis vigor benih padi (Oryza sativa L.) pada lahan alang-alang. Agrista
6(1):81-86. [diakses pada tanggal 23 oktober 2017]
Nasir. 2005. Peranan
benih dalam usaha pengembangan palawija. Jurnal Agronomi XII (1):
12-15. [diakses pada tanggal 23 oktober 2017]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar